Dunia kekafiran menderita kesengsaraan

Sekiranya kekekalan itu boleh, tentulah aku dapat kekal sendiri, tetapi tiada kekekalan dalam dunia ini.
Milatun Zulfa
   Dr. Haroldstein Habein, seorang dokter di rumah sakit Mei, membicarakan hasil risetnya di hadapan Perhimpunan Dokter Ahli Bedah yang bekerja di berbagai pabrik di Amerika,

yang antara lain menyebutkan bahwa sesungguhnya dia telah menyelidiki berbagai kasus yang di alami oleh 176 orang manager yang rata-rata berusia sekitar 44 tahun.

   Ternyata setelah di teliti terbukti bahwa sebagian besar dari sepertiga jumlah mereka menderita salah satu gangguan penyakit yang semuanya timbul akibat depresi mental,

seperti sakit jantung, radang pencernaan dan tekanan darah tinggi, padahal usia seseorang dari mereka belum lagi mencapai 45 tahun. Bolehkah hal tersebut dikatakan sesuatu keberhasilan meskipun keberhasilan diraihnya dengan imbalan peradangan pada pencernaan dan sakit jantung?

Lalu faidah apakah yang dapat dipetik dari suatu penyakit bila dunia seluruhnya beroleh keuntungan, sedang yang berperan mengalami kerugian dalam kesehatannya? Seandainya seseorang yang memiliki seluruh dunia bila tidur, hanya diatas satu ranjang,

dan bila makan, cukup hanya dengan tiga kali sehari, lalu apakah bedanya antara dia dan tukang gali? Barangkali pekerja berat lebih lelap dalam tidurnya dan lebih menikmati makanan yang disantapnya daripada seorang manager yang mempunyai kedudukan dan kekuasaan.


   Dr. WS Al-Fariz mengatakan bahwa ternyata empat orang dari setiap lima orang diantara para pasien itu, penyebab penyakit mereka tidak ada kaitannya dengan kelainan yang terjadi pada organ tubuh mereka.

Bahkan penyakit mereka disebabkan oleh ketakutan, kecemasan, kemarahan dan pengaruh yang mendominasi pikiran mereka serta ketidakmampuan seseorang untuk melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan kehidupannya.

Kesuksesan Anda dimulai hari ini bersama kami
Kita tidak mampu mengubah masa lalu dan tidak pula merancang masa depan dengan gambaran yang sesuai dengan kehendak kita.
Untuk itu, tidak ada gunanya membinasakan diri dalam kekecewaan karena sesuatu yang tidak mampu kita ubah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar